Adapun diantara penyebab yang menjadikan jiwa tenang adalah:
- Beriman dan beramal sholeh sebagaimana firmanNya dalam surat An-Nahl : 97.
- Berupaya berbuat baik terhadap manusia dengan perkataan, perbuatan, dan semua bentuk kebajikan… sebagaimana dalam surat An-Nisa 114.
- Menyibukan diri dengan pekerjaan dan ilmu yang bermanfaat, karena dengan upaya ini akan memadamkan kegoncangan jiwa.
- Memusatkan pikirannya untuk melakukan pekerjaan pada hari ini dan tidak dihantui oleh pikiran-pikiran masa depan atau kesedihan masa lalu.
- Senantiasa berdzikir kepada Allah, karena ingat kepada allah memperkuat kelapangan jiwa dan ketenangan hati, sebagaimana firmanNya di surat Ar-Ro’du 28.
- Sering menyebut nikmat Allah, baik yang nampak atau yang tersembunyi, karena dengan meneritakan nikmat allah akan menghilangkan kesedihan dan kegelisahan hati.
- Dalam urusan dunia hendaknya melihat orang yang di bawahnya sebagaimana yang disebutkan dalam hadists Nabi yang shohih.
- Berusaha menghilangkan penyebab-penyebab yang menyedihkan hati.
- Berdo’a sesuai yang diajarjkan Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam.
- Memperkirakan kemungkinan yang terburuk yang akan menimpanya, kemudian menguatkan diri untuk siap menerimanya.
- Hendaknya memiliki jiwa yang optimis, tidak panik dan larut dalam bayangan buruk.
- Hanya bertawakkal kepada Allah dan berusaha menolak keraguan.
- Menolak kejelekan dengan kebaikan, atau pandai didalam bergaul.
- ketika menghadapi perkara yang dibenci,segera ingatlah kenikmatan yang lain,baik kenikmatan dien ataupun dunia.
- Perlu diketahui bahwa manusia yang mengganggumu dengan perkataan yang buruk tidaklah membahayakan dirimu, akan tetapi membahayakan mereka sendiri, kecuali kamu disibukkan seperti itu.
- Ketahuilah bahwa hidupmu dikendalikan oleh hati dan pikiran. Jika semua tindakan engkau kembalikan kepada kemaslahatan dien dan dunia, maka hidupmu sejahtera.
- Memantapkan jiwa hendaknya tidak demi mencari “terima kasih” atau imbalan dari siapapun melainkan dari Allah Ta’ala, sebagaimana dalam surat Al-Insan : 9.
- Mengatasi masalah saat itu juga untuk kemudian berkonsentrasi terhadap masa depan.
- Mendahulukan pekerjaan yang terpenting diantara yang penting.
http://singgahsejenak.wordpress.com/2008/11/08/upaya-penyejuk-hati-dan-kebahagiaan/#more-21
0 komentar:
Posting Komentar